Implementasi UbD dalam Pendidikan Nasional
Pendidikan di Indonesia mengalami perubahan dengan diterapkannya kurikulum baru bertajuk Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini membawa sejumlah perubahan dibandingkan dengan berbagai kurikulum yang pernah diterapkan sebelumnya. Kurikulum Merdeka (selanjutnya disebut Kurmer) mengangkat pembelajaran paradigma baru, di mana fokus pembelajaran ada pada peserta didik, bukan guru.
Kebutuhan peserta didik menjadi hal esensial pada Kurmer. Kurmer mengadopsi model pengembangan ala Wiggins & Mc Tighe yakni Understanding by Design (UbD). UbD disebut juga dengan Backward Design, sebab model ini menggunakan desain terbalik dalam tahap pengembangannya. Backward design artinya langkah awal yang diambil dalam tahap pengembangan kurikulum adalah dengan menentukan hasil yang diinginkan. Setelah itu, tahap selanjutnya adalah menentukan bukti penilaian dan diakhiri dengan menyusun rancangan pembelajaran.
Implementasi UbD dalam Pembelajaran
Implementasi UbD tercermin dalam tahap pembelajaran, di mana tahap awal yang dilakukan adalah menentukan hasil yang diinginkan. Implementasi UbD dapat tercermin pada rancangan pembelajaran atau modul ajar yang disusun oleh guru, di mana tujuan pembelajaran dicantumkan pada bagian awal. Bagian selanjutnya adalah uraian kegiatan pembelajaran, lalu asesmen yang diberikan beserta rubrik untuk menilai. Modul ajar inilah yang akan diejawantahkan menjadi kegiatan pembelajaran. Oleh sebab itu, penting bagi guru dan peserta didik untuk memahami makna UbD dan penerapannya. Dengan demikian, implementasi UbD dapat berjalan optimal dan cita-cita kurikulum dapat tercapai.
Analisis Implementasi UbD di Indonesia
UbD menjadi model pengembangan kurikulum yang kini diterapkan di Indonesia. Kurmer yang mengadopsi model UbD menekankan pada hasil yang diinginkan. Dalam hal ini, Kurmer menggarisbawahi terciptanya generasi yang memiliki nilai-nilai sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila (PPP) sebagai hasil yang diinginkan. Terdapat enam dimensi PPP
Hasil Pembelajaran Peserta Didik yang Diharapkan dalam Kerangka UbD
Kerangka UbD menekankan pada karakteristik kebutuhan peserta didik. Hal ini tentu saja tak hanya tercermin pada kegiatan pembelajaran, namun juga pada penilaian dan hasil pembelajaran. Hasil pembelajaran peserta didik dalam model UbD dapat dicapai melalui berbagai bukti penilaian. Bukti penilaian tersebut harus disesuaikan dengan jenis pemahaman yang diharapkan.
Terdapat berbagai macam tindakan yang dapat guru lakukan untuk memberi instruksi guna melakukan asesmen pada peserta didik. Tindakan tersebut dapat berupa
Peran Guru dalam Implementasi UbD
Guru berperan penting dalam implementasi UbD. Guru berperan merancang pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Guru juga menyiapkan bukti penilaian yang diterima yang dapat disesuaikan pula dengan karakteristik, minat, dan bakat peserta didik.
Dalam menyusun modul ajar, guru hendaknya mengikuti langkah-langkah model UbD, dengan terlebih dahulu mencantumkan tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian, diikuti dengan rangkaian kegiatan pembelajaran, konten, dan asesmen yang akan diberikan. Prinsip pembelajaran juga hendaknya disusun sesuai prinsip UbD yakni pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Hal ini juga berarti pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Dalam kata lain, pembelajaran menerapkan prinsip pembelajaran berdiferensiasi.
Dengan menerapkan model UbD dalam pembelajaran, guru dapat mengenalkan esensi model UbD kepada peserta didik sehingga perubahan kurikulum dan pembelajaran paradigma baru akan lebih berdampak bagi peserta didik.
Referensi:
Alfiyah, A. (2018). Implementasi Metode Pembelajaran Understanding by Design di Sekolah Alam Depok Terhadap Kesadaran Mentadabburi Ayat-Ayat Al-Qur’an. Prosiding Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam Dan Sains, 1, 19–28. Tersedia Online. http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/kiiis/article/view/5
Ikrami, R.W. (2023). Model Pengembangan Kurikulum Understanding by Design: Pembelajaran Backward Design. Tersedia Online. https://thecolumnist.id/artikel/model-pengembangan-kurikulum-understanding-by-design-pembelajaran-backward-design-2384
Wiggins, G., & McTighe, J. (1998). Understanding by design. Alexandria, VA: ASCD.